Rabu, 28 Maret 2012

Mengenal Si Pembuat AntiVirus Lokal


129777239632005442
Antivirus-antivirus Lokal
Pada tulisan sebelumnya saya mencoba untuk mengangkat tema dengan judul si pembuat virus lokal, maka pada tulisan kali ini sebagai penyeimbang tulisan lalu saya mencoba untuk menulis tentang pembuat AntiVirus lokal. Begitu banyaknya Antivirus lokal yang beredar saat ini, namun hanya beberapa yang telah lama eksis, dan mempunyai pengguna setia. Diantaranya telah saya sebutkan 3 Antivirus local terbesar yaitu PCMAV, ANSAV, dan SMADAV.
Terakhir muncul ARTAV, kemunculannya cukup menggembirakan para pengguna komputer lokal, karena ARTAV menawarkan berbagai macam inovasi dalam membasmi virus. Baiklah, saya langsung saja ke pokok pembahasan. Agar tulisan saya tidak terlalu panjang, maka saya hanya uraikan empat Antivirus lokal terbesar saja.
  • PCMAV
PCMedia AntiVirus adalah kepanjangan dari PCMAV, sebuah antivirus buatan Anton Reinhald Pardede, dibawah label PCMedia. Anton termasuk orang lama dalam dunia IT Indonesia, mungkin tepatnya sejak tahun 1995 keatas. Berpendidikan hampir sarjana (Karena di DO oleh Binus), lalu bekerja disejumlah perusahaan sekuriti dan penerbitan. PCMAV sendiri diperkirakan hadir pada tahun 2006, ketika itu demam Virus Brontok mulai merajarela, Mendadak, PCMAV muncul dan mengklaim satu-satunya AntiVirus di dunia yang mampu membasmi Brontok dan variannya sampai ke akar-akarnya.
  • ANSAV
Ansav (An’s Antivirus), merupakan Antivirus yang dinamakan berdasarkan nama panggilan atau inisial dari pembuat Antivirus ini yaitu Anvie, salah satu kelebihan Ansav merupakan Antivirus yang portable, Kelebihan lain Antivirus ini terletak pada plugin yang bisa ditambahkan dan dilepaskan seperti hidden revealer, deep slayer, process image finder, dan registryFX. Cukup jarang ada AntiVirus yang menggunakan konsep plugin seperti ANSAV. Kemunculannya diperkirakan pada tahun 2007.
  • SMADAV
Antivirus ini dikembangkan oleh beberapa orang di antaranya adalah Zainuddin Nafarin (pendiri). Nama smadav diambil dari nama singkatan sekolahnya Smada =>SMA 2 kota palangkaraya didaerah kalimantan tengah. sedangkan AV tentunya singkatan dari antivirus. SMADAV diperkirakan mulai muncul antara tahun 2008-2009, namun perkembangan AntiVirus ini cukup mencengangkan, karena terbukti telah banyak mengambil hati para pengguna komputer lokal, dengan banyak menggunakan produk SMADAV.
  • ARTAV
Seperti AntiVirus-antivirus sebelumnya, nama ARTAV terobsesi dari nama pembuatnya yaitu Arrival Dwi Sentosa. Kehadiran ARTAV cukup membuat heboh dunia maya, karena AntiVirus ini dibuat oleh bocah SMP kelas dua. Arrival mengaku bahwa ARTAV dibuat menggunakan program VB (Visual Basic). Dan ARTAV diperkirakan hadir pada tahun 2010. ARTAV sengaja saya masukkan dalam deretan AntiVirus terbesar di Indonesia karena ARTAV menggunakan teknik-teknik yang mumpuni dalam memberantas virus.
Itulah sekelumit pengenalan singkat para pembuat AntiVirus, sebagai orang Indonesia, saya sangat bangga atas kinerja mereka yang telah bersusah payah dalam memberi manfaat kepada orang banyak. AntiVirus yang mereka buat adalah Freeware alias gratis, mereka hanya meminta kemurahan donasi dari anda. Mengenai donasi saya miris juga mendengarnya, seharusnya mereka tidak perlu donasi, tapi yang mereka perlukan adalah pengembangan dan kemajuan dalam membuat AntiVirus, dengan cara semua biaya pengembangan software tersebut dibiayai oleh pemerintah.
Banyak sekali penemu-penemu hebat di nusantara ini, bukan hanya menemukan AntiVirus, banyak penemuan-penemuan lainnya. Namun sepertinya pemerintah enggan dan menutup mata untuk mengembangkan lebih lanjut. Andai saja pemerintah mau berperan aktif untuk memajukan penemuan tersebut, bukan tidak mungkin produk-produk unggulan di seantero dunia akan dilabeli Made in Indonesia.. 4 4 4
Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda..!!  113

3 Pembuat dan Pendesainer Antivirus Indonesia Terhebat!!

12/06/2011 09:04:00 PM  fajar muhammad farhan  No comments


semakin berkembangnya dunia IT di Indonesia dan semakin banyak pula antivirus serta virus -virus terhebat di dunia maya ini, membuat para penggemar IT Indonesia membuat sebuah Virus dan Antivirus untuk mempertunjukkan kemampuan mereka di bidang IT. Di Indonesia banyak para pembuat dan pendesainer Antivirus yang sangat terkenal dan bahkan ada yang belum terkenal tapi antivirusnya yang terkenal daripada pembuatnya. karena itulah di postingan saya kali ini, saya akan membahasa 3 Orang pembuat dan pendesainer Indonesia Terhebat.

1 ZAINUDDIN NAFARIN
 Zainuddin Nafarin, merupakan seorang penggemar IT dan merupakan seorag tokoh muda yang membanggakan Indonesia dengan antivirus lokalnya bernama SMADAV. SMADAV merupakan antivirus nomer 1 di Indonesia yang memberikan fitur dan hasil scan terbaik daripada antivirus lokal lainnya.



Zainuddin Nafarin merupakan seorang pemuda yang sangat menyukai TI, pertama kali dia membuat SMADAV adalah saat bertemu aplikasi bahasa pemprograman BASIC. sehingga dia terus mengembangakn SMADAV dengan bahasa Basic. kemampuan SMADAV adalah tidak menggunakan database VB, tapi menggunakan LOOP, sehingga database ini tidak bisa hilang apabila dimakan virus. kehebatan antiirus ini adalah sangatlah ringan daripada antivirus lainnya. pemperbaiki regisrtry yang rusak merupakan fitur yang terbaik pula dari SMADAV. SMADAV merupakan sebuah antivirus nomer 1 di Indonesia.
Kekurangannya menggunakan Visual Basic, SmadAV memerlukan file MSVBVM60.DLL yang sebenarnya memang selalu ada di sistem Platform Windows. “Jika file ini dihapus oleh virus”, otomatis SmadAV dan semua aplikasi Visual Basic lainnya tidak dapat dijalankan di komputer tersebut

2 FAJAR MUHAMMAD FARHAN
Fajar muhammad Farhan, Pembuat dan Pendesainer Antivirus Lokal. dia merupakan pembuat dan pendesainer antivirus bernama Falisav. Falisav sebenarnya merupakan sebuah antivirus turunan dari EGJ Software, dimana antivirus yang dimiliki oleh EGJ software sudah tidak hidup lagi, sehingga Farhan mengambil source code dari EGJ SOftware tersebut dan mengubah antivirus semula bernama  AV Super Antivirus menjadi Falisav Antivirus yang kita kenal sekarang ini.

Falisav Antivirus merupakan sebuah antivirus lokal Indonesia yang mendapat peringkat nomer 2 setelah SMADAV. kehebatana Falisav Antivirus adalah kinerjanya yang cepat dan optimal dan mempunyai fitur berupa Scan Internet untuk menscan internet dari berbagai virus yang masuk melalui jaringan. fitur yang paling hebat adalah fitur Hacking yang ada disana, fitur ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang biasa menghacking dan hidup dalam dunia Hacker.

Fajar Muhammad Farhan merupakan seorang CEO TheRealLivingDeal Company, dan Perusahaan ini membuat sebuah produk untuk Platform Windows yang bernama Falisav. Falisav Antivirus merupakan salah satu dari beberapa Produk Falisav yang lain. Produk Falisav yang lain adalah Piano, Worm, dan lain-lain yang diproduksi oleh Falisav. Farhan merupakan seorang pelajar SMAN 1 Giri, dia merupakan seorang Programmer dan Blue Hat Hacker bagi Perusahaannya, sebagai seorang Programmer, dia merupakan seorang programmer bahasa BASIC dan masih gelagapan bila berhadapan dengan PASCAL.

Falisav Antivirus 2012 merupakan produk Falisav yang paling populer, karena Falisav Antivirus merupakan sebuah antivirus freeware, antivirus ini mempunya berbagai fitur yang sangat hebat. untuk melihat fitur-fitur tersebut anda bisa lihat di link ini. Kelemahan pada Falisav adalah tidak menampilkan registry yang rusak akibat virus dan tidak mempunya update online seperti SMADAV, tapi untuk masalah menampilkan registry, sebenarnya registry tersebut akan diperbaiki langsung oleh Falisav sehingga Falisav tidak menampilkan Registry mana yang rusak.

3 ARRIVAL DWI SENTOSA (13) dan TAUFIK ADITYA (18)
 2 Orang ini merupakan pembuat antivirus bernama ARTAV, artav antivirus merupakan sebuah antivirus berbahasa BASIC, dan merupakan antivirus termuda karena pembuatnya anak yang masih SMP dan SMA. antivirus ini merupakan sebuah antivirus yang paling hebat pula di Indonesia nomer 3. fitur-fitur yang dimiliki ARTAV sangat hebat, mulai dari firewall, USB Scan dan lain-lain. kehebatan inipun diakui oleh para mahasiswa ITB dan mengharumkan nama indonesia karena ARTAV diunduh juga oleh 60 negara di dunia.

kelemahan pada ARTAV adalah donasi yang tidak murah bahkan lebih mahal dari SMADAV, dan penginstallan yang error walau sudah beli yang advanced berbayar, kemampuan updatenya lama dan kadang-kadang tidak berfungsi. ARTAV setelah diinstal, setelah komputer direstart, ARTAV tidak muncul di start up windows, begitu dibuka artav di menu start, penampilan artav mulai HANG, karena kelemahan ini ARTAV kurang populer sebagai antivirus yang terbaik.

pembuat ARTAV

Sepintas tak ada yang istimewa pada siswa kelas 2 SMP Negeri 48 Bandung ini. Dia terlihat layaknya anak-anak seusianya yang doyan main game dan internetan. Ternyata di balik itu, Arrival Dwi Sentosa (13) menyimpan potensi yang luar biasa di bidang teknologi anti virus.
Anak kedua dari pasangan Herman Suherman (45) dan Yeni Soffia (38) ini menciptakan Artav Anti Virus. Anti virusnya ini dibuat olehnya selama setahun dengan menggunakan komputer usang milik keluarganya.
Walaupun ciptaan bocah umur belasan, namun anti virus berbasis visual basic ini cukup mumpuni dalam melawan virus lokal ataupun global. Tampilan grafis yang sederhana serta dukungan data base virus yang terus terbarui membuat Artav Anti Virus ini banyak diunduh.
“Nama Artav adalah singkatan dari Arrival Taufik Anti Virus. Nama saya Arrival Dwi Sentosa dan kakak saya Taufik Aditya Utama. Itu saya singkat jadi Artav biar keren,” tutur bocah yang akrab dipanggil Ival ini di rumahnya di Gang Adiwinata No 9, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Ival mengaku melibatkan kakaknya yang baru duduk di kelas 2 SMA Negeri 25 Bandung ini karena dirinya tidak bisa mendesain. Karenanya semua desain yang ada dalam program anti virus buatannya adalah hasil kreasi kakaknya.
“Saya yang membuat programnya, kakak yang membuat desainnya. Saya tidak bisa mendesain. Desain Artav saat ini kakak yang membuatnya. Bagus ngga,” katanya.
Asal Muasal Lahirnya Artav
Asal muasal ketertarikan dirinya untuk membuat anti virus karena kekesalan dirinya terhadap komputer di rumahnya sering terkena virus dan setiap saat dia berkali-kali harus menginstal ulang untuk membasmi virus yang menginfeksi komputernya. Dari kekesalan tersebut akhirnya dia mencoba mempelajari virus. Hal yang tak lazim dilakukan oleh anak seusianya.
“Habisnya saya kesal. Komputer di rumah selalu kena virus dan saya harus sering-sering instal ulang. Saya penasaran dengan virus-virus yang menyerang komputer di rumah. Saya cari tahu di internet bagaimana cara kerja virus dan saya beli buku tentang visual basic untuk memahami cara kerja virus,” katanya menjelaskan awal ketertarikannya kepada virus.
“Setahun yang lalu, saat kelas 1 saya mulai utak-atik. Saya pelajari karakter virus-virus yang suka menyerang komputer saya. Terus saya beli buku Visual Basic,” kata Ival menerangkan.
Sebenarnya Ival sudah tertarik dengan komputer sejak dia duduk di kelas 3 SD. Saat itu keluarganya membeli satu unit komputer untuk mendukung usaha jasa servis dan konter handphone milik ayahnya.
“Dulu saya suka main game PinBall di komputer milik bapak. Terus katanya ada kode-kode yang bisa membuat game itu mudah dimainkan. Saya utak-atik sendiri dan akhirnya bisa membuat kodenya,” tuturnya sambil malu-malu.
Belajar dari Buku dan Internet
Kemampuan Arrival  dalam membuat anti virus ternyata bukan dari pendidikan formal atau kursus programing. Tanpa guru tanpa pembimbing. Hanya buku dan internet yang menjadi gurunya. “Saya belajar dari buku dan internet,” katanya polos.
Ival pun menunjukkan koleksi bukunya yang disimpan di kolong meja yang terletak di ruang tamu. “Ini bukunya. Saya baru punya 20 buku,” katanya sambil menunjukan lima buku dan satu modul yang dia susun sendiri dari mencetak artikel-artikel tentang programing dan komputer di internet.
Sebenarnya Ival bukan tidak mau untuk belajar secara formal tentang programing. Permasalahannya selain memerlukan biaya, tidak adanya tempat kursus yang memberikan materi programing virus.
“Dulu dia sempat minta kursus. Kalau buat anak mah saya paksain lah, walaupun ngga ada juga. Tapi saya bingung, ini mau kursus apa yah. Tidak ada yang bisa. Lagian dia juga masih SMP. Jadi ya sudah lah dia belajar sendiri dari buku dan internet. Tidak ada yang membimbingnya,” ungkap ayah Ival.
Kemampuan Ival ini sangat luar biasa. Pasalnya di dalam keluarga besarnya tidak ada yang memiliki kemampuan programing seperti dirinya. “Keluarga besar saya rata-rata jebolan SMK. Tidak ada yang punya kemampuan programing seperti dia,” sambungnya.
Penghargaan Anti Virus Lokal Terbaik
Perlu waktu setahun bagi Ival untuk membuat Artav. Awalnya Ival memberikan anti virus buatannya kepada teman-temannya dan keluarganya. Mendapatkan respons yang positif, dirinya lalu memberanikan diri untuk memposting anti virus buatannya di akun facebook miliknya. Begitu diposting di facebook, respon dari masyarakat cukup bagus.
Saat ini Artav sudah didownload oleh 26.267 pengguna. Bukan dalam negeri saja, tapi juga ada yang dari luar negeri. Data base virusnya pun sudah hampir 2.000-an. Hampir tiap hari Ival menambah virus ke dalam data base-nya.
Artav merupakan antivirus berbasis visual basic dan support 100 persen unicode system. Selain itu, fitur-fitur yang ada cukup variatif. Mulai dari Realtime Protection, Anti Hacker, Mail Scanner, USB Protected dan Link Scanner. Bahkan di versi terbarunya 2.4, Artav juga menambahkan fitur Worm Detector dan Rootkit Detector.
Saat dijajal, Artav mampu membasmi virus anyar yang tengah menjangkiti banyak komputer seperti W32/Sality dan VBS/yuyun. Kecepatan scanning Artav juga cukup lumayan.
Desain tampilan muka yang simpel serta dukungan database virus yang terus diperbarui membuat Artav dinobatkan sebagai antivirus terbaik dari 5 antivirus lokal terbaru di salah satu forum online dalam satu acara pameran komputer di Bandung. Bahkan dalam sebuah review di situs forum, Artav menjadi rekomendasi utama..
“Saya juga tidak tahu kalau Artav mendapatkan penghargaan dan di-review menjadi anti virus lokal terbaik. Saya tahu dari komentar di situs,” katanya.
Belum Dipatenkan
Meski sudah didownload ribuan kali. Artav  ternyata belum dipatenkan. Masalah klise kembali jadi penghadang, yakni soal ketidaktahuan dan minimnya biaya. “Saya tidak tahu bagaimana mengurus paten. Sayang kalau karyanya malah dibajak,” ujar Herman, ayah Arrival.
Jumlah virus yang masuk ke dalam database-nya saat ini sudah hampir 2.000 jenis dengan hampir 500.000 varian. Dalam mengupdate databasenya, Ival rajin berburu virus ke warnet-warnet. Dia harus merelakan uang jajannya yang hanya Rp 30.000 seminggu untuk membayar warnet.
Dengan keterbatasannya itu pun Ival meminta agar pengguna komputer dapat menghormati kerja kerasnya. Yakni tidak dimanfaatkan untuk aktivitas pembajakan meski hasil karyanya belum dipatenkan. “Tolong jangan dibajak yah,” pinta Ival, polos.
Sumber: detikInet